Kapuas Kalimantan Tengah

Selasa, 06 Juli 2010

Kebakaran Lahan


Waktu yang sering terjadi kebakaran lahan pada umumnya adalah pada saat musim kemarau tetapi juga tidak menutup kemungkinan terjadi pada pancaroba. Kebakaran lahan adalah merupakan kelalaian yang dilakukan oleh segelintir orang yang lupa mematikan api pada saat membakar ranting di kebunnya. Asal mula api dapat di mulai dari alat pemantik/korek api atau dari sebab alam lainnya. Kebanyakan penyebab kebakaran yang terjadi di kabupaten Kapuas adalah dari faktor keteledoran manusia yang lupa mematikan api unggun yang di buatnya. Pembuatan api unggun ini biasanya di nyalakan untuk membersihkan ranting/semak tanaman yang tidak terpakai dan untuk membuat asap mengusir nyamuk. Tipologi kebun di lahan pasang surut adalah genangan dan timbunan berbentuk surjan. Lahan seperti ini pada musim hujan untuk bagian genangan biasanya terendam air sedangkan yang timbunan aja yang kering. namun pada musim kemarau kedua bagian ini akan kering semua. petani pada umumnya lebih memperhatikan daerah timbunan saja yang di bersihkan, sedangkan bagian yang rendah bekas genangan air rumputnya akan kering pada musim kemarau. Hal inilah yang akan menyediakan material bahan kering yang mudah terbakar bila ada api.
Kejadian kebakaran lahan selama 2 (dua) tahun terakhir ini agak berkurang. hal ini di sebabkan karena curah hujan yang merata di sepanjang tahun. Perubahan iklim akibat Global Warmning menyebabkan bulan basah lebih panjang daripada bulan kering. Berbeda pada waktu sebelumnya , kebakaran lahan sudah pasti terjadi bila memasuki musim kemarau. Pada areal tanaman padi di kecamatan kapuas timur pada bulan juli tahun 2004 terjadi kebakaran lahan padi yang belum di panen seluas sekitar 950 ha. Selain karena cuaca yang panas juga di perparah oleh saluaran air/handil yang kering airnya.
Berbagai jenis tanaman yang ludes dilahap si jago merah antara lain: padi sawah, pisang, ubi kayu, buah-buahan, karet dan tanaman sayuran.
Dalam hal ini, pemerintah harus cepat tanggap terhadap fenomena bencana alam berupa kekeringan, kebakaran lahan. Usaha preventif yang bisa dilakukan adalah melalui pamflet, pertemuan dan himbauan untuk berhati-hati bila menyalakan api di lahan beserta peraturan perundangan yang mengaturnya.
Bencana alam ini sangat merugikan petani yang mata pencahariannya bergantung pada budidaya tanaman.
Dengan meminimalkan bencana alam kebakaran lahan ini, maka masyarakat petani yang tinggal didesa dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya,.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar